Indofarma Incar Suntikan Dana Danantara untuk Perbaiki Kinerja Merugi Bertahun-tahun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:21 WIB
Indofarma Incar Suntikan Dana Danantara untuk Perbaiki Kinerja Merugi Bertahun-tahun

JAKARTA - Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF), tengah menunggu persetujuan suntikan dana dari Danantara untuk memperbaiki kinerja perseroan. Langkah ini menjadi strategi penting bagi INAF yang terus merugi selama beberapa tahun terakhir.

Sejak kuartal IV/2025, INAF telah mengajukan rencana kerja dan prospek pasar kepada Danantara. Proses ini dilakukan melalui Biofarma Group sebagai holding untuk mendapatkan restu pemegang saham.

Direktur Utama INAF, Sahat Sihombing, menegaskan bahwa perusahaan masih menunggu kepastian dana. “Kami sudah menyajikan data terbaik, tinggal menunggu keputusan pemegang saham, dalam hal ini Danantara,” ujar Sahat saat ditemui di Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.

Meskipun demikian, Sahat enggan merinci besaran dana yang diharapkan. Ia memastikan bahwa seluruh dana nantinya akan digunakan sepenuhnya sebagai modal kerja perseroan.

Kajian rencana kerja INAF juga mencakup analisis pengembalian dana. Hal ini penting agar suntikan modal dapat memberikan dampak nyata bagi perbaikan kinerja perusahaan.

Kinerja Keuangan INAF yang Masih Tertekan

Berdasarkan laporan keuangan, sepanjang Januari–September 2025, INAF membukukan pendapatan senilai Rp133,73 miliar. Angka ini turun 2,99% dibandingkan periode sama 2024 yang mencapai Rp137,87 miliar.

Penurunan pendapatan sejalan dengan melemahnya penjualan obat dan alat kesehatan. Pada segmen obat, INAF hanya membukukan Rp72,81 miliar, turun 2,90% YoY dibandingkan Rp74,99 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Begitu pula pada segmen alat kesehatan, pendapatan tercatat Rp60,91 miliar hingga September 2025. Nilai ini turun 3,10% YoY dari Rp62,87 miliar pada periode yang sama 2024.

Meskipun mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 2,91% YoY menjadi Rp145,30 miliar, INAF tetap tidak mampu menahan penurunan laba bruto. Laba bruto tercatat senilai Rp11,57 miliar, turun dari posisi Rp11,80 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba bruto menunjukkan tekanan pada operasional perusahaan. Namun, langkah efisiensi mulai dilakukan untuk mengurangi dampak kerugian.

Efisiensi Biaya dan Pengelolaan Beban

INAF berhasil menekan beban penjualan hingga 83,48% YoY menjadi Rp6,92 miliar. Penurunan ini terutama terlihat pada beban gaji dan jaminan sosial, yang tercatat Rp6,30 miliar per September 2025 dibandingkan Rp34,77 miliar pada periode sama 2024.

Beberapa pos beban penjualan lainnya bahkan tercatat nihil. Pos seperti beban pemasaran dan distribusi, sewa, pemeliharaan aset tetap, dan amortisasi aset tak berwujud tidak menimbulkan biaya dalam periode ini.

Selain itu, INAF juga mampu menekan beban keuangan secara signifikan. Beban bunga pinjaman tercatat hanya Rp2,24 miliar per September 2025, turun 94,01% YoY dari Rp37,50 miliar pada periode sama 2024.

Upaya pengelolaan biaya ini membantu INAF memperkecil kerugian. Rugi bersih tercatat Rp127,09 miliar, lebih rendah dibandingkan posisi Rp166,48 miliar pada periode sama 2024.

Langkah efisiensi ini menjadi fondasi penting bagi rencana suntikan dana Danantara. Dengan dukungan modal tambahan, INAF berharap mampu memperkuat struktur keuangan dan operasional.

Harapan dan Proyeksi Masa Depan

Suntikan dana dari Danantara diharapkan menjadi katalis untuk perbaikan kinerja INAF. Modal kerja tambahan akan digunakan untuk memperkuat produksi obat dan alat kesehatan serta mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan.

Manajemen INAF menekankan pentingnya keselarasan antara rencana kerja dan alokasi dana. Kajian yang disusun mencakup strategi bisnis hingga proyeksi pengembalian investasi.

Perseroan optimistis langkah ini dapat menahan tren kerugian dan membuka peluang pertumbuhan ke depan. Dukungan pemegang saham, terutama Danantara, diharapkan memberi kepastian finansial yang dibutuhkan.

INAF juga berkomitmen mempertahankan disiplin biaya dan efisiensi operasional. Pendekatan ini diharapkan menjaga keberlanjutan perusahaan sekaligus meningkatkan kepercayaan pasar terhadap emiten farmasi pelat merah ini.

Dengan suntikan dana Danantara, INAF siap memanfaatkan momentum perbaikan kinerja. Proyeksi ke depan menunjukkan potensi stabilisasi pendapatan dan peningkatan laba bersih jika langkah strategis dijalankan tepat waktu.

Terkini